Kepribadian di Anime yang Kurang Baik Ditiru
Ilmu psikologi sangat fleksibel dan bisa dikaitkan dengan bermacam-macam fenomena di dunia. Salah satunya anime. Dalam anime, kita dapat melihat banyak sekali unsur-unsur psikologis dalam karakter-karakternya. Terkadang, konflik dalam anime pun melibatkan psikologi, misalnya tentang bagaimana cara memanipulasi orang dengan perkataan. Namun yang paling menarik adalah melihat gangguan kepribadian dalam karakter anime. Banyak karakter anime digambarkan memiliki gangguan kepribadian. Misalnya seorang yandere digambarkan sebagai psikopat. Berikut saya akan mencoba menjelaskan beberapa jenis gangguan kepribadian yang dapat menjadi efek menonton anime secara berlebihan .
Gangguan kepribadian sadistis merupakan pola perilaku yang kejam, merendahkan, dan agresif. Gangguan kepribadian ini biasanya muncul saat masa-masa remaja menginjak dewasa. Penyebab munculnya sifat sadistis diduga karena trauma psikologis yang dialami penderita pada masa kecil. Ciri-ciri gangguan kepribadian ini adalah sebagai berikut:
Gangguan kepribadian narcissistic atau sering disebut “narsissisme” merupakan pola perilaku yang mengagung-agungkan diri sendiri dan segala sesuatu yang berhubungan dengan diri sendiri (egosentris). Penyebab munculnya gangguan kepribadian ini diduga akibat pujian yang berlebihan tanpa adanya feedback atau kritik yang realistis, penghargaan yang terlalu berlebihan dari orang tua, atau akibat pola asuh yang salah.
Seseorang dengan sifat narcissistic biasanya sangat egosentris, tidak bisa menerima pendapat orang lain, tidak peduli pada orang lain, dan memaksakan pandangan pada orang lain. Penderita biasanya tidak bisa menerima kritik. Mereka akan merasa ditolak, dipermalukan, ataupun terancam. Untuk melindungi diri mereka, mereka umumnya bereaksi dengan kemarahan atau perlawanan.
Sebagai contohnya dalam anime adalah Tatsukichi (MM!) saat dia sedang crossdress. Ia dapat dikatakan menderita gangguan kepribadian narcissistic ringan karena pada saat crossdress, ia mengganggap rendah orang-orang di sekitar dengan mengaku-aku bahwa dirinya adalah “Putri”.
Ilmu psikologi sangat fleksibel dan bisa dikaitkan dengan bermacam-macam fenomena di dunia. Salah satunya anime. Dalam anime, kita dapat melihat banyak sekali unsur-unsur psikologis dalam karakter-karakternya. Terkadang, konflik dalam anime pun melibatkan psikologi, misalnya tentang bagaimana cara memanipulasi orang dengan perkataan. Namun yang paling menarik adalah melihat gangguan kepribadian dalam karakter anime. Banyak karakter anime digambarkan memiliki gangguan kepribadian. Misalnya seorang yandere digambarkan sebagai psikopat. Berikut saya akan mencoba menjelaskan beberapa jenis gangguan kepribadian yang dapat menjadi efek menonton anime secara berlebihan .
Sadistis
Gangguan kepribadian sadistis merupakan pola perilaku yang kejam, merendahkan, dan agresif. Gangguan kepribadian ini biasanya muncul saat masa-masa remaja menginjak dewasa. Penyebab munculnya sifat sadistis diduga karena trauma psikologis yang dialami penderita pada masa kecil. Ciri-ciri gangguan kepribadian ini adalah sebagai berikut:
- Memakai kekerasan untuk mendapatkan dominasi dalam sebuah hubungan
- Merendahkan atau mempermalukan orang lain di hadapan umum
- Tertarik atau merasa senang melihat penderitaan orang lain, bahkan hewan
- Berbohong dengan tujuan menyakiti seseorang
- Memaksakan kehendaknya pada orang lain melalui kekerasan
- Tertarik dengan persenjataan, penyiksaan dan kekerasan
Sebagai contoh adalah karakter yandere, di mana seorang yandere tidak akan segan-segan melakukan kekerasan agar dirinya diperhatikan. Kirishima Shoko (Baka to Test to Shokanju) adalah salah satunya. Dalam anime, yang biasanya memiliki gangguan kepribadian ini adalah tokoh-tokoh jahat antagonis.
Sadistis sering diasosiasikan dengan psikopat. Sebenarnya keduanya agak mirip, hanya saja psikopat termasuk gangguan kepribadian antisosial. Sadistis dapat dibagi menjadi beberapa tipe, antara lain:
Sadistis sering diasosiasikan dengan psikopat. Sebenarnya keduanya agak mirip, hanya saja psikopat termasuk gangguan kepribadian antisosial. Sadistis dapat dibagi menjadi beberapa tipe, antara lain:
- Explosive sadist: sadistis dengan kepribadian borderline, yang berarti sifat sadisnya muncul sekali-sekali (meledak)
- Tyrannical sadist: sadistis dengan kepribadian pasif-aggresif
- Enforcing sadist: sadistis dengan kepribadian kompulsif
- Spineless sadist: sadistis dengan kepribadian yang suka menghindar
Narcissistic
Gangguan kepribadian narcissistic atau sering disebut “narsissisme” merupakan pola perilaku yang mengagung-agungkan diri sendiri dan segala sesuatu yang berhubungan dengan diri sendiri (egosentris). Penyebab munculnya gangguan kepribadian ini diduga akibat pujian yang berlebihan tanpa adanya feedback atau kritik yang realistis, penghargaan yang terlalu berlebihan dari orang tua, atau akibat pola asuh yang salah.
Seseorang dengan sifat narcissistic biasanya sangat egosentris, tidak bisa menerima pendapat orang lain, tidak peduli pada orang lain, dan memaksakan pandangan pada orang lain. Penderita biasanya tidak bisa menerima kritik. Mereka akan merasa ditolak, dipermalukan, ataupun terancam. Untuk melindungi diri mereka, mereka umumnya bereaksi dengan kemarahan atau perlawanan.
Sebagai contohnya dalam anime adalah Tatsukichi (MM!) saat dia sedang crossdress. Ia dapat dikatakan menderita gangguan kepribadian narcissistic ringan karena pada saat crossdress, ia mengganggap rendah orang-orang di sekitar dengan mengaku-aku bahwa dirinya adalah “Putri”.
Dependent
Gangguan kepribadian dependant atau biasa dikenal sebagai “ketergantungan” merupakan pola perilaku yang menunjukkan ketergantungan psikologis kepada orang lain. Dengan kata lain, penderita harus selalu bergantung kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhan material dan psikologis mereka. Penyebab munculnya gangguan kepribadian ini diduga akibat salah pola asuh semasa kecil atau trauma psikologis.
Seseorang dengan gangguan kepribadian ini selalu merasa dirinya tidak mampu melakukan apapun tanpa bantuan orang lain. Mereka memandang bahwa kunci untuk bertahan hidup adalah dengan bantuan orang lain. Mereka juga menganggap bahwa dunia adalah tempat yang kejam dan mereka tidak mempunyai rasa percaya diri sehingga menyerahkan nasib pada orang lain.
Ada banyak jenis gangguan kepribadian ini, salah satunya adalah ineffectual dependant yaitu penderita dengan sifat histrionik yakni selalu mencari-cari perhatian.
Sebagai contoh dalam anime adalah Nagi Sanzenin (Hayate no Gotoku!) di mana ia menunjukkan gangguan kepribadian ini secara jelas. Nagi terbiasa dengan hidup mewah dan dimanja, sehingga mengakibatkan dirinya tidak bisa lepas dari pengasuh-pengasuhnya. Selain Nagi, biasanya gangguan kepribadian ini muncul dalam anime-anime dengan tokoh-tokoh putri bangsawan yang tinggal di kastil-kastil atau rumah megah.
Seseorang dengan gangguan kepribadian ini selalu merasa dirinya tidak mampu melakukan apapun tanpa bantuan orang lain. Mereka memandang bahwa kunci untuk bertahan hidup adalah dengan bantuan orang lain. Mereka juga menganggap bahwa dunia adalah tempat yang kejam dan mereka tidak mempunyai rasa percaya diri sehingga menyerahkan nasib pada orang lain.
Ada banyak jenis gangguan kepribadian ini, salah satunya adalah ineffectual dependant yaitu penderita dengan sifat histrionik yakni selalu mencari-cari perhatian.
Sebagai contoh dalam anime adalah Nagi Sanzenin (Hayate no Gotoku!) di mana ia menunjukkan gangguan kepribadian ini secara jelas. Nagi terbiasa dengan hidup mewah dan dimanja, sehingga mengakibatkan dirinya tidak bisa lepas dari pengasuh-pengasuhnya. Selain Nagi, biasanya gangguan kepribadian ini muncul dalam anime-anime dengan tokoh-tokoh putri bangsawan yang tinggal di kastil-kastil atau rumah megah.
- Tidak tertarik dengan hubungan sosial misalnya pertemanan. Biasanya mempunyai sedikit teman dan tidak berniat mencari lagi.
- Sangat introvert
- Sering memilih kegiatan sendiri yang tidak perlu melibatkan orang lain
- Biasanya hidup dalam dunia fantasinya sendiri
- Tidak bisa menyampaikan perasaan kepada orang lain dengan baik
Schizoid
Gangguan kepribadian skizoid atau “penyendiri” merupakan perilaku yang menunjukkan ketidaksenangan pada hubungan sosial dan sebuah kecenderungan memilih jalan hidup sebagai seorang penyendiri. Gangguan kepribadian ini muncul akibat orang tua yang tidak memberikan perhatian semasa kecil.
Seorang skizoid akan menunjukkan sifat-sifat skizofrenia di antaranya:
Contoh dalam anime adalah Keima Katsuragi (Kami nomizo Shiru Sekai). Ia digambarkan hanya tertarik dengan cewek dalam game dan jarang terlibat dalam sebuah hubungan sosial. Ia asyik dalam dunianya sendiri, dunia game dan tidak terlalu mempedulikan orang lain.
Sekian dulu dari saya, semoga bisa bermanfaat bagi yang membaca.